Pukul 10 malam kami sampai dan baru mendapatkan kamar untuk beristirahat. Sambil menunggu giliran untuk menggunakan Wash Room (baca: kamar mandi) kami mulai membereskan barang-barang kami. Rasa lelah membuat kami tertidur pulas sekali. Tiba-tiba telfon berdering, tepat pukul 00.00 ada petugas hotel yang membangunkan kami via telpon.
Meski masih mengantuk dan lelah saya bergegas untuk membangunkan kedua rekan saya dan bersiap dengan pakaian dan perlengkapan untuk bertarung dengan udara dingin nanti. Setibanya di lobby Rasa mengantuk saya hilang ketika melihat Jeep warna-warni yang menjemput kami dan seperti biasa kami berada diurutan terakhir dari rombongan. Jeep yang kami gunakan saat itu ada 11 Jeep dengan +/- per Jeep berisi 5-6 orang belum termasuk driver. Tepat pukul 01.00 perjalanan untuk melihat sunrise di Bukit King-Kong Gunung Bromo pun dimulai.
Kami begitu antusias selama perjalanan, Butuh waktu sekitar 3-4 Jam dari Hotel untuk bisa sampai di lokasi untuk melihat sunrise dengan menggunakan Jeep, dikarenakan saat itu Gunung Bromo sedang dalam kondisi Siaga 1. Jalan Raya tampak terlihat sepi sekali, untuk sampai disana kami melewati kota, rumah warga, dan perjalanan yang mungkin hanya bisa dicapai oleh Mobil Jeep dan Motor Tril saja. Rute jalan yang kami lewati sangat menantang adrenaline (mungkin bagi orang awam seperti saya itu sudah sangat menakjubkan) sayang sekali pemandangannya tidak ada yang saya foto karena minimnya cahaya.
Sekitar pukul 04.00 kami sampai di sekitar lokasi untuk melihat Sunrise. Rombongan kami mulai berkumpul, sebagian ada yang menyewa jaket dan membeli topi dan sarung tangan karena kurangnya persiapan dan belum pernah menanjak gunung sebelumnya. Saya sendiri sudah sangat siap karena beberapa tahun lalu saya sudah memiliki pengalaman hiking ke Gunung Gede Pangrango. So, saya sudah sangat siap untuk bertempur dengan udara dingin saat itu.
Akhirnya setelah menempuh jarak kurang lebih 120m dengan berjalan kaki, kami sampai di lokasi. Banyak sekali orang-orang yang berkumpul untuk melihat sunrise, seakantak mau kalah dengan bintang-bintang yang bertaburan diatas langit. Cahaya yang tampak segaris oranye dengan dibaluti awan yang masih tampak gelap malu-malu perlahan muncul dari arah Timur. Kami begitu takjub melihat keindahan Alam-Mu ya Allah. Semua orang tersenyum, tanda bahagia saat menikmati penampakan sunrise yang begitu menggoda. Perlahan matahari muncul menyinari awan-awan yang nampak seperti Cotton Candy. CANTIKKK SEKALI !!!!
Waktu berlalu terasa lama sekali, seperti rasa pacar baru #eaaa. Kami berfoto dan menikmati keindahan alam bersama-sama, Tak ingin rasanya saya meninggalkan awan-awan cantik ini, tapi perut pun berkata lain, rasa lapar menggoda saya untuk kembali ke Jeep dan memakan snack yang diberikan sebelum perjalanan tadi. Setelah semunya berkumpul dan masuk kedalam Jeepnya masing-masing, kami melanjutkan perjalanan kami menuju jalur penanjakan Gunung Bromo yang melewati pasir berbisik dan bukit teletubies. Kami berhenti sejenak dipadang pasir yang pertama kami temui untuk berfoto sebentar diantara kaki Gunung Bromo, lagi-lagi saya takjub karena baru pertama kali saya melihat padang pasir seindah ini. Di daerah ini udara mulai berkurang namun keindahannya semakin terlihat. Jeep-Jeep yang kami tumpangi terlihat menawan diantara padang pasir.
Panitia acara memberikan kami sarapan pagi yang isinya sandwich isi sosis, Buah Pisang, dan Jus Orange ABC (saya suka sekali menu sarapannya selera saya sekali). Selanjutnya karena kondisi Gunung Bromo yang sedang siaga terhadap erupsi maka kami melanjutkan perjalanan ke Pasir Berbisik yang merupakan tempat shooting Film Pasir Berbisik yang dibintangi oleh Dian Sastro. Namun, dipertengahan jalan sebagian dari kami memutuskan untuk ke toilet dahulu, dan letak toilet di daerah ini hanya ada di bawah kaki Gunung Bromo. Untuk sampai di toilet umum ternyata perjalanannya cukup jauh juga apabila ditempuh dengan berjalan kaki, mungkin sekitar 10 menit. Meskipun Gunung Bromo sedang siaga erupsi namun masih banyak orang-orang yang ingin mengunjungi Gunung Bromo, saat itu terlihat orang-orang hanya boleh masuk sampai perbatasan tangga, kuda-kuda yang disewakan pun tidak sebanyak biasanya dan memang terlihat asap yang ditimbulkan oleh Gunung Bromo lebih banyak dari biasanya, namun syukurlah bau belerang yang dihasilkan oleh kawah gunung tidak sampai ke bawah. Saat itu saya sangat kecewa karena tidak bisa melihat keindahan kawah Gunung Bromo, Unfortunately.
Namun rasa kecewa saya begitu saja hilang karena perjalanan menuju pasir berbisik dan bukit Teletubies yang sangat menantang adrenaline, kami melewati jalan-jalan berpasir yang sulit dilewati oleh kendaraan biasa dengan kecepatan yang cukup cepat, bahkan pasir-pasir sempat menutupi pandangan kami, entah bagaimana perasaan sang pengemudi Jeep. Kemudian kami disugukan dengan Pemandangan di Bukit Teletubies yang masih masih belum tersentuk, Indah sekali, benar-benar seperti bukit yang ada di film Teletubies, bahkan jauh lebih indah, seperti likusan hidup yang selalu terkenang dihati.
Hari sudah mulai siang, mungkin sekitar pukul 10 kami mengakhiri perjalanan kami, perjalanan saat pulang tidak kalah serunya, kami melewati jalan turun naik yang kecil dan ternyata setiap sisinya terdapat jurang, "wah ngeri sekali", bisik saya.Kami diantar ke meeting point yang telah dijanjikan untuk bertukar dengan bus wisata kami. Selanjutnya kemabali kehotel untuk berganti pakaian dan melanjutkan perjalanan kami ke Jatim Park 2, Alun-alun Batu dan BNS.
Bersambung ke Liburan ke Malang, Jawa Timur : Jatim Park 2, Alun-Alun Kota Batu, dan BNS (Batu Night Spectacular)
No comments:
Post a Comment